Rabu, 15 Juni 2011

tak di sangka sangka

nada pesan berbunyi membangunkan aku pukul 01:45am, waktu pagi dingin terasa sampai tulang. tak ku sangka, ternyata hari telah berganti tanggal berganti waktupun bergulir. aku teruskan istirahat malam sampai menjelang adzan subuh. riuh riak suara tetangga yang ribut sibuk kegiatan di pagi hari membangunkan mimpi di hari ini, membuka mata menjalani realita yang penuh dengan tanda tanya. apa yang akan kudapatkan hari ini...? apa yang akan terjadi hari ini...? semua hanya timbul tanda tanya dan harapan semoga hari ini lebih baik dari hari kemarin. tapi tak mampu ak menahan rasa kantuk yang samgat, sampai tertidur lelap lagi.... zzZzzttTtttt....

suara getar dari hp membangunkan ak kembali, kucoba tuk meraihnya dan ternyata telp dari seorang perempuan berambut panjang dan berkulit putih dengan tai lalat di bawah sudut matanya yang tak lain dialah kekasihku.(lho denek ngerti wonge rambute dawa...? mbok gue anu telp..?) mungkin kalo yang baca sempat terpikir pertanyaan itu. langsung aku pencet tombol answer untuk bisa conect (ngomong) dengan dia."assalamu'alaikum" sapanya via telp, dan ak balas "wa'alaikum salam""baru bangun ya?" tanya dia yang merupakan pertanyaan pertama di hari ini."udah maem belum, masak...?" aku jawab "belum"dia cerita tentang mimpinya semalem, aku tidak bisa menceritakan sedetail itu. soalnya bukan aku yang mengalami itu. tapi yang jelas dia mimpi melihat orang kecelakaan maut dan tragis. langsung aku jawab "lah wong ukur ngimpi lah, rasah di pikiri".lagi telp malah penyakitnya kambuh "meng WC" ya wes tek end call.waktu sudah pukul 08:22am waktunya aku untuk mandi (mbok keawanen maning). seger banget ncen nek kes adus, semringah. :Dkemas kemas sebelum berangkat, cek ini itu semua jangan sampai ada yang ketinggalan...setelah semua beres 08:51am keluar dari kost area alias base camp. (cara jawane ya susuh) bersepeda dengan santainya tanpa halangan sampai tujuan. sing jenenge sales wes tekan panggonane kan kari nyrocos cas cos cas ces ngantek ngeces ngeleg itu. tapi itulah pekerjaan yang aku jalani untuk sesuap nasi.selesai semua dengan rayuan gombal nggombali para konsumen waktunya pulang.waduh, nampaknya butuh bahan bakar, tapi tar aja lah ngisi di pom sekalian.pelan tapi pasti aman dan selamat (ujarku dalam benak) dengan santai kecepatan 30km/h melaju melewati jalan cor yang ancur (ngrusak pit). nyanyi, senyum senyum sendiri, etc di atas sepeda. di tengah perjalanan dan tepatnya di tikungan ngeeeek... seekor polisi dengan rompi kuning menghadang aku untuk ceck kelengkapan surat jalan."selamat siang pak" sapa pulisi yang aku saut "siang!", "bisa tunjukan surat suratnya?" lanjut pertanyaan polisi itu.
"o iya mesti pak kumplit" (tapi STNK mati pajak) 
belum ak ambil surat surat jalan pak pulisi melontarkan aku sebuah pertanyaan lagi tentang apa yang saya bawa "itu bawa apa mas..?" 
"o... spet pak" jawabkul
anjut bertanya "spet itu apa, coba lihat"(ukur mbatin klamite kaya gue tok be di tiliki)
 "spet = alat buat nyuntik pak(katrok temen si lah rika)" jawabku 
"ini pesenan apa gimana...? kalo alat buat tensi yang otomatis itu apa?" tanya pak polisi(kie arep operasi, apa arep takon alat pak)
"iya, ada pak namanya tensi digital" tak jawab sambil mringis :D
lanjut polisine "hargane berapa...?"sambil buka daftar harga ak menunjukan "harganya sekian pak, pembayaran cash atau tempo 1bulan"
"ok, temenku itu ada yang nyari kaya gitu mas... aku minta nomere sampean saja" introgasi polisi akeh temen ya...?
"gie pak 085 227 047 xxx" tak jawabdengan bahasa asalku
"sampean seko ndi...?" polisi
"nyong kit kebumen pak" aku
"neng kene berarti ngekost...?" polisi
"iya pak, nang purwodadi" aku
"ya wes, monggo di lanjutkan perjalanan nya ki skotlete di klete' yo"
polisidateng polisi lagi "piye...?"
"aman ndan, aku teko harga harga alate mase iki lho"
"pak, jel di miscal sit nyambung pora...?" aku
"o iyo, jenenge sampean sopo?" polisi
"nyong ***@&" pak..." aku
"wes nyambung durung" polisi
"iya wes masuk kie, simp*ti ya pak" aku
"yo wes ati ati rono, sesuk ta' kabari meneh yo..." polisi
"ya pak, suwun" aku
ya sudah lah, nyong mumet menulis terus... aku lanjutkan perjalananku hingga akhirnya nyampe kost dan menulis cerita ini sambil tepar...,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar